Rabu, 14 Desember 2011

Pemahaman Operator GIS tentang tugas

Selama bekerja di lingkungan GIS (atau SIG dalam bahasa Indonesia) banyak sekali ditemui hal - hal yang sebenarnya bisa dengan mudah diatasi, tetapi menjadi sulit karena pemahaman dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) operator terhadap GIS sendiri berbeda - beda.
Ada operator GIS yang sangat mahir dalam editing data GIS dengan menciptakan script - script tertentu sehingga membuat proses pekerjaan editing data GIS menjadi relatif mudah, tetapi sebaliknya ada yang sama sekali tidak mengerti tentang hal tersebut, mereka bekerja dalam taraf standar aplikasi.
Di lain pihak, karena data GIS adalah data keruangan yang membutuhkan koordinat lokasi di muka bumi, maka operator, baik secara langsung maupun tidak langsung, harus turun ke lapangan untuk medapatkan data koordinat dan atribut keseluruhan dari obyek yang di-digitasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, ada seorang operator yang sangat teliti dalam melakukan survey obyek, sehingga hampir semua detail obyek tercover, sebaliknya ada operator yang tingkat ketelitiannya kurang, sehingga untuk melakukan survey lapangan, harus datang ke lokasi obyek tidak cukup sekali, bahkan harus berkali - kali.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami membagi kemampuan operator GIS menjadi 4 bagian:
1. Mahir Operasional Software GIS dan teliti dalam hal survey
2. Mahir Operasional Software , tetapi kurang teliti dalam hal survey
3. Kurang mahir Operasional Software , tetapi teliti dalam hal survey
4. Kurang mahir Operasional Software dan kurang teliti dalam hal survey
Hal ini menjadi sebuah permasalahan, dan mungkin merupakan seni tersendiri dalam mengkoordinir semua operator GIS.
Tentu yang diharapkan adalah ketrampilan operator yang pertama, yaitu Mahir Operasional Software GIS dan teliti dalam hal survey, tetapi dalam beberapa hal akan sulit ditemui orang seperti ini.
Solusi yang bisa diambil adalah ketika melakukan digitasi obyek, dibutuhkan 2 orang operator yang bisa bekerja sama untuk memperoleh data yang sedetail mungkin. Solusi lain adalah dengan membuat formulir survey, sehingga data - data yang dibutuhkan untuk kelengkapan obyek yang disurvey dapat diisikan ke dalam form survey, hal ini juga untuk menghindari faktor “lupa” dalam melakukan survey lapangan.
Sebenarnya bukan hanya 2 parameter di atas yang dapat digunakan untuk menilai tingkat pemahaman operator gis terhadap tugas dan fungsinya, tetapi 2 parameter di atas adalah hal penting yang dapat menilai bagaimana operator gis di lapangan dapat memahami tugas dan fungsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar