Selama ini, dalam aktifitas sehari - hari, dalam melakukan digitasi lapangan digunakan GPS merk Garmin tipe 12XL. Mungkin ini merk lama dan sudah ada versi baru dan yang lebih canggih.
Dalam praktek, ternyata tingkat ketepatan dalam melakukan digitasi agak kurang baik. Mungkin karena tingkat toleransinya yang cukup besar. Hal ini ditandai ketika melakukan digitasi satu titik dengan dua kali digitasi dalam waktu yang berbeda, hasilnya juga berbeda.
Apalagi jika dilakukan 2 sampai 3 kali digitasi, hampir semuanya tidak mengacu ke satu titik yang sama.
Dalam beberapa hal, perbedaannya bisa antara 1 meter sampai 5 meter. Hal ini membuat akurasi map / peta yang digambar berdasarkan data GPS tersebut juga akan kurang akurat.
Untuk menyikapi dan mengantisipasi hal ini, dilakukan digitasi berulang - ulang, minimal 2 kali, nilai dari hasil digitasi tersebut dibuat rata - rata dan titik hasil rata - rata tersebut yang dijadikan acuan dalam penggambaran di map/peta.
Antisipasi seperti ini memang harus dilakukan untuk membuat map/peta yang digambar menjadi akurat, dengan resiko pemborosan waktu karena satu hal dikerjakan bisa dua atau tiga kali.
Dalam kasus lain, juga kejadiannya mirip, ketika melakukan tracing terhadap jalan, untuk menggambar jalan raya. Tracing dilakukan ketika berangkat dari posisi awal menuju posisi akhir. Untuk lebih memastikan kebenaran hasilnya, dilakukan tracing lagi dari posisi akhir ke posisi awal.
Ketika hasil tracing tersebut di transfer ke komputer, nampak hasilnya dalam beberapa titik agak berbeda. Bisa jadi karena posisi kendaraan yang memang tidak benar - benar pas ketika pergi dan ketika pulang, tetapi mungkin juga karena akurasi GPS nya yang memang tidak memberikan titik yang benar - benar sesuai.
Dalam praktek, ternyata tingkat ketepatan dalam melakukan digitasi agak kurang baik. Mungkin karena tingkat toleransinya yang cukup besar. Hal ini ditandai ketika melakukan digitasi satu titik dengan dua kali digitasi dalam waktu yang berbeda, hasilnya juga berbeda.
Apalagi jika dilakukan 2 sampai 3 kali digitasi, hampir semuanya tidak mengacu ke satu titik yang sama.
Dalam beberapa hal, perbedaannya bisa antara 1 meter sampai 5 meter. Hal ini membuat akurasi map / peta yang digambar berdasarkan data GPS tersebut juga akan kurang akurat.
Untuk menyikapi dan mengantisipasi hal ini, dilakukan digitasi berulang - ulang, minimal 2 kali, nilai dari hasil digitasi tersebut dibuat rata - rata dan titik hasil rata - rata tersebut yang dijadikan acuan dalam penggambaran di map/peta.
Antisipasi seperti ini memang harus dilakukan untuk membuat map/peta yang digambar menjadi akurat, dengan resiko pemborosan waktu karena satu hal dikerjakan bisa dua atau tiga kali.
Dalam kasus lain, juga kejadiannya mirip, ketika melakukan tracing terhadap jalan, untuk menggambar jalan raya. Tracing dilakukan ketika berangkat dari posisi awal menuju posisi akhir. Untuk lebih memastikan kebenaran hasilnya, dilakukan tracing lagi dari posisi akhir ke posisi awal.
Ketika hasil tracing tersebut di transfer ke komputer, nampak hasilnya dalam beberapa titik agak berbeda. Bisa jadi karena posisi kendaraan yang memang tidak benar - benar pas ketika pergi dan ketika pulang, tetapi mungkin juga karena akurasi GPS nya yang memang tidak memberikan titik yang benar - benar sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar